Kuliah di China
Ni Hao Sobat Brightstar
Sudah memasuki tahun ajaran baru, banyak lulusan SMA yang sudah memilih kampus idaman masing-masing pasti ya. Demikian juga bagi yang sudah aktif kuliah dan memasuki semester baru, pasti sudah mencari-cari informasi program Student Exchange dan sebagainya agar bisa ke luar negeri.
Mimin ingin tanya nih ke sobat Brightstar, jika kalian diberi gambaran mengenai perbandingan biaya kuliah di Indonesia dan di China yang ternyata hampir sama (dimana sudah jelas fasilitas yang diberikan pun pasti berbeda), kalian lebih tertarik untuk tetap kuliah di Indonesia atau ingin ke Luar Negeri sekalian untuk menempuh studi S1 kalian?
Banyak orang masih berpikir untuk mengejar studi ke luar negeri saat S2 saja. Padahal, di era sekarang ini, sudah banyak Universitas di dunia yang mulai menawarkan studi S1 untuk pelajar internasional dengan biaya yang sangat terjangkau dan fasilitas yang sangat menunjang (bisa dibilang lebih baik dari Indonesia untuk sekarang ini). China adalah salah satunya. Pendidikan di China sekarang ini sudah sangat mendunia. Terbukti, lebih dari 400.000 pelajar asing setiap tahunnya masuk ke negeri ini. Kalian pasti akan terheran-heran dengan sistem pendidikan, fasilitas dan biaya kuliah di China sekarang ini. Pemerintah China sendiri setiap tahunnya menganggarkan kurang lebih 400 Triliun Rupiah untuk pengembangan pendidikan. Dengan kemajuan ekonomi yang pesat seperti sekarang, tentu budget sebesar itu akan mudah dipenuhi oleh negeri Tirai Bambu ini. Dari sinilah pemerintah China mulai banyak menawarkan beasiswa bagi mahasiswa Asing dan memberikan fasilitas yang sangat lengkap bagi para pelajar.
Perlu kalian ketahui, bisa dibilang 99% universitas di China adalah milik pemerintah (Universitas Negeri). Tentu saja pemerintah berkewajiban untuk mengembangkan institusi yang mereka miliki dengan fasilitas yang menunjang agar menarik juga minat pelajar asing untuk studi di negara mereka.
(Dari kiri: Daqing International Secondary School, dan Nanjing Xiaozhuang University, China)
Kalau kita buat perbandingan, berapa sih biaya kuliah di negeri China jika harus membayar penuh?
Pertama, tentu saja kita bicara soal Tuition Fee. Rata-rata Tuition Fee di Universitas China ada di kisaran 14.000 RMB/tahun. Kalau dirupiahkan dengan kurs sekarang (Rp. 2150/RMB) sekitar Rp. 30.000.000,-/tahun (Rp. 15 Juta per semester)
Lalu untuk Tuition Fee di Indonesia, rata-rata universitas negeri dengan sistem UKT sekarang ini, jika kalian dari keluarga dengan kemampuan ekonomi menengah sampai atas, rata-rata Tuition Fee yang kalian bayarkan sekitar 5-15 juta/semester. Belum ditambah Sumbangan Pengembangan Universitas, biaya Laboratorium dan sejenisnya. Terlebih jika kalian kuliah di Universitas Swasta di Indonesia. Tuition Fee yang kalian bayarkan per tahunnya bisa jadi sama dengan di China atau bahkan lebih mahal jika ditambah Sumbangan Pembangunan dll.
Perlu kalian ketahui, karena seluruh universitas di China adalah milik pemerintah, jadi di sana tidak ada biaya sumbangan pembangunan. Tuition Fee yang rata-rata 14.000 RMB/tahun tersebut sudah mencakup semuanya, jadi kalian tidak perlu memikirkan biaya laboratorium, biaya pembangunan, biaya sarana olahraga, studio dll. Dengan membayar 1x tuition fee tersebut, kalian bisa menikmati segala fasilitas yang diberikan, mulai dari Gedung perkuliahan, fasilitas lab, studio, perpustakaan, fasilitas olahraga dan masih banyak lagi.
Untuk melihat perbandingan rata-rata biaya kuliah dan biaya hidup di China dan Indonesia (4 kota besar), coba perhatikan Chart berikut (dalam Juta Rupiah)
Ps: di China tidak ada biaya Sumbangan Pembangunan
Ps: Biaya Uang Gedung yang biasanya dibayarkan pada 1 tahun pertama, kami bagi rata dalam 4 tahun agar dpat perhitungan per tahun
Ps: Biaya Uang Gedung yang biasanya dibayarkan pada 1 tahun pertama, kami bagi rata dalam 4 tahun agar dpat perhitungan per tahun
Semua sarana sudah tersistem, dimana salah satunya kalian akan mendapatkan kartu makan yang langsung terkoneksi dengan kartu bank kalian. Pengecekan jadwal kuliah, nilai, ranking, jadwal dosen dan lainnya bisa diakses melalui 1 aplikasi saja.
(Sarana sepeda gratis di Universitas Nanjing Xiaozhuang dan Mahasiswa membayar makan dengan Kartu Makan Elektronik)
Lingkungan yang asri, kota yang maju dan pengalaman musim yang berbeda juga menjadi alasan pelajar asing untuk menempuh kuliah di China.
Kedua, Dormitory. Setiap mahasiswa perantauan pasti harus mencari kos-kos an, mengontrak rumah/apartment, dan yang kampusnya sudah modern pasti tinggal di Dormitory. Untuk Dormitory di China sendiri, bagi pelajar asing yang 1 kamar isi 2 orang, rata-rata biaya yang harus dibayarkan adalah 4800 RMB/tahun (sekitar 10 juta Rupiah) dengan fasilitas lengkap. Dengan biaya semurah ini, mahasiswa sudah mendapatkan tempat tidur ber AC/Heater, meja belajar, kursi, rak buku, kamar mandi dalam + heater, dan sudah disediakan fasilitas laundry serta kebersihan dan keamanan. Bahkan beberapa kampus di China ada yang menggratiskan biaya listrik, air dan wifi sekaligus, termasuk di Nanjing Xiaozhuang University.
Nah, bagaimana dengan di Indonesia? rata – rata biaya kos setiap tahunnya mengalami kenaikan. Di tahun 2018 ini saja, rata-rata sewa kos di Yogyakarta yang merupakan kota pelajar, perlu 6-7 juta per tahun untuk Kos yang bersih, nyaman dan sudah ada isinya. Itupun masih harus membayar listrik, wifi, dan laundry. Untuk kos ekslusif sendiri pun yang ber AC perlu biaya lebih besar lagi, dimana biaya paling murah adalah 18 juta Rupiah pertahunnya.
Tampak Komplek Dormitory di Nanjing Xiaozhuang University
Ketiga, biaya hidup. Tahukah kalian jika biaya hidup di China itu sama persis dengan di Indonesia? Kurs RMB memang lebih bagus daripada Rupiah, namun jangan salah, daftar harga kebutuhan hidup di China juga disesuaikan lho. Kalau dihitung-hitung, sama persis dengan di Indonesia. Bahkan di kota Nanjing sendiri, biaya hidup untuk mahasiswa sama persis seperti di Yogyakarta, dimana dengan Rp. 1,5 juta, kalian sudah bisa hidup 1 bulan untuk mencukupi kebutuhan normal dan tidak terlalu boros. Terlebih karena harga makanan di kantin kampus sudah pasti disubsidi, sehingga menjadi lebih murah.
Sarana transportasi umum yang maju juga dapat kita nikmati jika studi ke China. Mulai dari Subway, Shuttle Bus, Taxi Online dan Sepeda Umum. Tarif transportasi umum di China juga sangat terjangkau. 1x naik subway atau shuttle bus (jauh-dekat) hanya 2 RMB saja. Untuk Taxi pun disana ada layanan taxi seperti Grab yang biayanya juga sama persis seperti di Indonesia. Mau bersepeda juga bisa lho, karena pemerintah menyediakan fasilitas sepeda umum (seperti OFO) yang bisa digunakan hanya dengan 1 aplikasi saja. Biayanya pun juga sangat murah dan sering tersedia promo gratis naik sepeda.
Mau Beasiswa Kuliah ke China? Bisa !
Pemerintah China setiap tahunnya menyediakan seleksi beasiswa bagi pelajar asing dari seluruh dunia melalui kedutaan China di tiap negara. www.csc.edu.cn adalah website resmi pemerintah China yang mengatur seleksi beasiswa Kuliah dan Penelitian. Setiap provinsi dan kota juga menyediakan beasiswa lho, seperti provinsi Jiangsu dan kota Nanjing.
Perkuliahan di China bisa kalian ambil dengan bahasa Inggris atau Mandarin, tergantung dari jurusan yang kalian pilih dan apakah universitas yang kalian tuju menyediakan pengajaran dalam bahasa Inggris untuk jurusan tersebut. Karena Universitasnya milik pemerintah, jadi pemerintah telah mengatur Universitas mana saja yang boleh membuka program internasional berbahasa Inggris dan membatasi jurusan apa saja yang bisa diajarkan dalam bahasa Inggris.
Untuk mahasiswa Double Degree sendiri yang di Nanjing Xiaozhuang, mereka mendapatkan beasiswa Parsial 10.000 RMB/tahun jika bisa mempertahankan IPK diatas 3,50.
Beasiswa Penuh hanya diberikan untuk mahasiswa yang menempuh studi penuh dari awal untuk S1/S2/S3 di China, dan bukan mahasiswa pertukaran maupun Double Degree.
Mahasiswa Asing selama di China juga boleh mengikuti lomba-lomba yang sesuai skill mereka. Mulai tahun 2017, pemerintah China sudah memperbolehkan mahasiswa asing untuk ambil kerja Part Time dan jika sudah lulus boleh mengikuti Job Fair yang ada di China. Hal ini berkaitan dengan kebijakan politik pemerintah China yang ingin lebih Go-International agar China bisa semakin mendunia.
Jadi, kira-kira bagaimana sobat Brightstar? sudah dapat gambaran dengan perbandingan-perbandingan diatas? Masih ingin kuliah S1 di Indonesia saja atau ingin ke China?
Silahkan berikan komentar kalian di kolom komentar kami ya. Jika mengisi komen dibawah, jangan lupa dicantumkan nomor hape kalian agar kami hubungi. Jika Ingin konsultasi perihal program kuliah di Nanjing Xiaozhuang University, kalian bisa chat kami di WhatsApp atau LINE dengan nomor 087738917666.
Xie xie
Halo admin,, aku ada niat masukin anak kuliah di china, tapi aku gak mengerti cara2nya, apakah sudah diwajibkan bisa bahasa china dulu?
idealnya untuk lanjut program MBA di CGS kampus apa yah kak, soalnya ITP masih 553
Untuk MBA banyak Universitas yang menawarkan programnya kak. TOEFL ITP 553 sudah bisa mendaftar. Coba Apply ke UIBE Beijing atau SCUT Guangzhou ya.
Mohon info kuliah di China untuk jurusan IT seperti
Pilihan Jurusan:
1.Software Engineering
2. Microelectronics Science and Engineering
Apakah persyaratannya Dan bagusnya dimana ya?
Silahkan cek email ya kak. Jika memang mau mendaftar ke NXU, sebagai pegangan sebelum SBMPTN juga, berkas2 harus dikirim sebelum 31 Maret 2019 ya. Xie Xie
Halo kak. Untuk Beasiswa Program 1+3 tidak ada test tertulis. Hanya dari seleksi berkas dan prestasi saja. Untuk Beasiswa full kami hanya terima 1-3 orang (dipilih yang prestasinya paling baik). kalau Beasiswa yang Potongan SPP saat di Nanjing, kami berikan untuk 20 Pendaftar yang diterima. (dengan syarat mempertahankan IPK minimal 3,80 dari skala 5,00). Silahkan cek email untuk info balasan dari kami ya. xie xie