Sobat Brightstar sudah pernah mendengar nama kota Dunhuang? Kalau sudah, kalian keren! Kalau belum, sini sini kita cari tahu sama-sama di mana letak kota Dunhuang ini dan ada apa saja di sana.
Dunhuang adalah sebuah kota di provinsi Gansu yang letaknya berada di daerah perbatasan provinsi Gansu, Qinghai, dan Xinjiang. Pada jaman dahulu, kota ini merupakan pusat jalur sutra yang membentang dari tengah hingga timur jalur sutra. Saat ini, kota yang dijuluki shazhou atau padang pasir yang indah ini, menjadi salah satu destinasi wisata yang khas di China.

Di Dunhuang banyak destinasi wisata yang tidak biasa ditemukan di kota-kota lain di China. Salah satunya adalah Mingshan Hill and Crescent Moon Spring yang artinya Bukit Bernyanyi dan Sumber Mata Air Bulan Sabit. Mengapa disebut seperti itu? Karena Bukit Gurun Pasir ini jika ditiup angin yang kencang akan bersuara seperti mengeluarkan melodi, dan bentuk oasisnya mirip bulan sabit.
Wisata yang terletak di kawasan Gurun Badain Jaran ini adalah salah satu destinasi wisata gurun favorit di China. Tiket masuk antara 60-120 Yuan, kalian bisa menikmati wisata gurun seperti di Abu Dhabi. Konon katanya, bukit yang menjulang mengelilingi oasis inilah yg membuatnya tidak terkubur, dan dalam airnya jika bisa menemukan ikan punggung hitam dan memakannya dengan tumbuhan di sekitar oasis, dipercaya bisa membuat orang yang memakannya hidup lama dan awet muda lho.

Di sini pengunjung juga bisa naik Unta Bactrian yang hanya ada di kawasan gurun Asia Tengah. Bukit tertinggi di gurun ini mencapai 250m. Ada tangga naik yang akan membawa pengunjung ke puncak bukit, dan turunnya ada beberapa alternatif, bisa dengan berjalan kaki menahan gravitasi, berseluncur, atau menggelinding. Hehehe.

Ada juga Yumenguan atau Yumen Gate Pass, sebuah benteng di sebelah utara jalur sutera. Bangunan ini dulunya adalah bagian dari tembok China yang dibangun pada masa Dinasti Han dan berfungsi sebagai pos perdagangan dan gerbang keluar masuk menuju Kazakhstan. Segala bentuk transaksi terjadi di sini. Mulai dari jual beli sutra, porselen, teh, rempah-rempah, buah hingga penyebaran musik dan agama dari barat.
Saat ini gerbang batu ini hanya tinggal seonggok batu raksasa karena tergerus angin dan erosi. Untuk sampai ke Yumenguan bisa ditempuh dengan naik kendaraan selama 3,5 jam dari Dunhuan. Selain batu raksasa, di sini sobat Brightstar juga bisa melihat pemandangan gurun yg luas.

Selain destinasi-destinasi wisata, Dunhuang juga memiliki makanan khas yang unik. Beberapa makanan mungkin bisa dibilang aneh seperti Tumis Cabe, Mie Keledai, Pangsit Kari Kambing dan olahan daging lainnya. Kuliner di kota Dunhuang memang banyak yang berbahan dasar daging karena daerah ini dihuni oleh penduduk yang mayoritas adalah peternak. Hamparan padang rumput yang membentang luas menjadi lahan yang cocok bagi para peternak untuk menggembala domba-doma, keledai, sapi, yak dan hewan ternak lainnya.
Keunikan wisata di kota Dunhuang tidak hanya menarik wisatan lokal China, lho sobat Brightstar, namun juga para wisatawan dari mancanegara. Banyaknya wisatawan mancanegara yang datang ke Dunhuang membuat kota ini semakin rajin berbenah untuk menjadi kota yang ramah wisatawan mancanegara. Misalnya, dengan memberikan tulisan Bahasa Inggris disamping Bahasa mandarin untuk nama-nama tempat wisata atau tempat makan agar wisatawan mancanegara lebih mudah memahami Bahasa Mandarin.
Nah, bagaimana sobat Brightstar semakin tertarik berkunjung ke Dunhuang? Wisata ke Dunghuan bisa dilakukan sepanjang tahun, namun waktu-waktu terbaik untuk berkunjung ke kota ini adalah antara bulan Mei dan Oktober. Selama bulan-bulan ini, cuaca di Dunhuang cenderung lembab dengan suhu udara yang cukup stabil, tidak terlalu panas namun tidak terlalu dingin.
Let’s pack your things and go!
Tinggalkan Balasan