Brightstar Education

Nanjing Xiaozhuang University Representative Office (Mandarin Learning Center)

Brightstar Education
  • Beranda
  • Profil Kami
    • Profil Brightstar
    • Bertemu Founder Kami
  • Program Kami
    • Kursus Mandarin Online
    • Kursus Mandarin Offline di Jogja
    • Program S1 ke Nanjing Xiaozhuang University
    • Kuliah Joint Degree 2+2 ke Nanjing Xiaozhuang University
    • Sekolah Bahasa Mandarin di NXU
    • Kursus Mandarin untuk Anak-Anak
    • Jasa Penerjemah Mandarin di Jogja
  • Jasa Visa
    • Visa China
  • Institusi Partner
    • Nanjing Xiaozhuang University
    • Universitas Islam Indonesia
    • Universitas Atma Jaya Yogyakarta
    • Universitas Esa Unggul
  • Cerita Sophie
    • Keajaiban Alam Gunung Pelangi: Zhangye Danxia National Geological Park
    • Chaka Salt Lake, Negeri Dongeng di Qinghai
  • Testimoni
    • Winter Camp
      • It’s Winter Wonderland !!!
    • Double Degree Program
      • Cerita Zakie: Pengalaman Kuliah 2+2 di China
      • Kata Yustin: “Kuliah di China itu Fun Banget”
  • Hubungi Kami

Pernikahan Umat Muslim Di China

Home / China oh China / Pernikahan Umat Muslim Di China

Pernikahan Umat Muslim Di China

Posted on
30 April 2019
by Program Coordinator

Dajiahao Sobat Brightstar.

Menjelang bulan Ramadan kali ini, kami akan membahas tentang bagaimana para umat muslim di China ketika menyelenggarakan pernikahan.

 

Seperti yang kita ketahui, pernikahan tradisional China erat kaitannya dengan warna merah, vihara, makan besar dan seserahan yang beragam.

Nah, kira-kira, bagaimana umat muslim China menyesuaikan kebiasaan pernikahan tradisional China tersebut dengan ajaran Islam?

Mari kita bahas satu per satu.

Proses Pernikahan Islam di China :

  • Muslim China melakukan akad nikah di masjid sebelum menggelar resepsi
  • Penghulu akan membacakan hak-hak nikah, kemudian pihak lelaki memberikan mas kawin dan seserahan seperti pakaian dan juga perhiasan.
  • Berbagi roti asin sebagai lambang cinta dan kesetiaan. Lalu kedua mempelai akan beradu cepat mengambil roti, siapa yang paling cepat dianggap sebagai pihak yang lebih setia.
  • Khutbah nikah dilakukan sebelum akad berlangsung.
  • Menyembelih sapi yang nantinya akan dibagi-bagikan dagingnya pada tamu undangan dan juga mereka yag membutuhkan.
  • Memadukan tradisi kedua entitas budaya. Sejumlah tradisi lokal kerap dilakukan dalam pernikahan, yaitu mempelai perempuan yang identik dengan gaun merah yang menurut kepercayaan bermakna keberuntungan. Keyakinan China kuno juga mewajibkan penulisan karakter di atas kertas merah dan dibakar dengan petasan sebagai upaya mengusir roh jahat. Prosesi pembacaaan ramalan bintang juga tak boleh dilewati. Hal ini bertujuan agar keduanya memiliki arah jelas dalam mengarungi bahtera rumah tangga.
  • Perbedaan kecil hanya tampak dari selera makanan. Muslim China di Utara lebih menyukai makanan dari olahan daging pedas. Sedangkan, orang China Selatan lebih menyukai kudapan permen.
  • Pernikahan Secara Islam di China itu lebih sederhana. Pasangan muslim China mengaku kini lebih memilih untuk menikah sesuai dengan tradisi Islam. Selain demi memperkuat keimanan, biaya yang dikeluarkan juga dinilai tidak terlalu besar. Yang menarik, tidak sulit untuk mencari event organizer (EO) yang khusus merencanakan pernikahan muslim di China. Dengan mengeluarkan biaya yang murah untuk pengurusan buku nikah dan untuk menyewa gaun pengantin, kedua pasangan tinggal menerima beresnya saja. Setelah urusan administrasi diselesaikan, selanjutnya sesuai tradisi China, resepsi bisa berlangsung di sebuah restoran halal. Pernikahan dengan tradisi Islam dapat menjaga dan memperkuat keimanannya terhadap Islam. Ada pula yang hanya mengharapkan perayaan sederhana bersama teman dekat dan keluarga.

Tetapi, kadang ada juga muslim China yang mengkombinasikan adat pernikahan tradisional China dengan adat islam.

Rangkaian Acara Prosesi Pernikahan Dengan Adat Tradisional China Yang Sering Dikombinasikan Dengan Pernikahan Muslim Biasanya Seperti Ini

  • Acara Awal.

Dirumah mempelai masing-masing, Pria akan mendapatkan hand bouquet milik Wanita dan orang tuanya akan membantu untuk memasangkan jas.

  • Prosesi kedatangan Pria

Pada pernikahan adat Tionghoa, Wanita haruslah dijemput oleh Pria dan datang bersama dengan para groomsmen. Pada saat Pria tiba, seorang anak kecil dari pihak Wanita harus membukakan pintu mobil dan memberikan sebuah jeruk kepada Pria. Anak kecil tersebut akan diberikan angpao oleh Pria. Lalu akan disambut oleh sepasang suami istri dari pihak Wanita dan akan mengantarkan Pria ke orang tua Wanita. Pada saat bertemu dengan orang tua Wanita, Pria harus memberi hormat dengan membungkuk sebanyak 3 kali. Kemudian orang tua Wanita akan mengantarkan Pria ke kamar di mana Wanita sedang menunggu. Akan tetapi sebelum bertemu, Pria harus menjalani rintangan terlebih dahulu. Biasanya para bridesmaids dan keluarga dari pihak Wanita akan mengerjai mereka dengan beberapa games.

  • Prosesi pertemuan antara Pria dan Wanita

Orang tua Wanita akan menuntun Pria untuk berjalan ke arah Wanita. Keduanya harus saling bertatap muka pada saat Pria masuk ke kamar tersebut. Prosesi dilanjutkan dengan bertukar hand bouquet dan boutonniere.

  • Prosesi di rumah keluarga Wanita

Makan ronde bersama di rumah Wanita. Ronde melambangan kehidupan pernikahan yang lengket, erat, dan susah terpisahkan. Sedangkan kuah ronde melambangkan kehidupan pernikahan yang manis.

  • Apabila Wanita memiliki kakak yang belum menikah,Maka harus ada prosesi pengguntingan pita merah, biasanya dilakukan 1 minggu sebelum pernikahan dan calon pengantin harus memberikan hadiah berupa sesuatu yang bisa dikenakan kepada kakak Wanita. Setelah menggunting pita merah, kakak perempuan harus berjalan lurus hingga perempatan jalan tanpa berbalik. Hal ini dipercaya akan mengentengkan jodoh sang kakak
  • Prosesi perjalanan kembali ke rumah

Setelah acara di rumah keluarga Wanita berakhir, maka inilah saatnya untuk calon pengantin kembali ke rumah Pria untuk prosesi adat selanjutnya. Pantang untuk mobil pengantin berjalan mundur pada saat prosesi ini.

  • Prosesi di rumah keluarga Pria

Sama seperti di rumah keluarga Wanita, calon pengantin harus disambut oleh pasangan suami istri yang berbahagia, kali ini dari pihak Pria. Di atas tempat tidur harus disiapkan ShuangXi (double happiness), apel, jeruk, boneka, kalendar dan permen.Acara pun dilanjutkan dengan makan misua bersama yaitu sejenis mie yang sangat tipis, bertekstur halus, dan biasanya sangat panjang. Misua melambangkan kehidupan pernikahan yang panjang dan tak terputus. Misua biasanya akan dihidangkan dengan telur merah, sebagai lambang keturunan dan keberuntungan.

  • Prosesi keluar rumah Pria

Sebelum calon pengantin menuju rumah ibadah, mereka akan diresmikan secara agama dan pada saat calon pengantin keluar dari rumah. Lalu ibu dari Pria akan melemparkan saweran sambil mengucapkan doa-doa yang baik untuk calon pengantin, sedangkan sang ayah akan memegang payung merah. Saweran terdiri dari beras kuning, kacang hijau, koin, dan permen. Prosesi ini melambangkan restu dan doa orang tua agar kehidupan pernikahan selalu berjalan dengan baik, penuh rezeki, dan selalu berkelimpahan.

Cukup unik ya sobat Brightstar. Kira-kira, buat kalian Chinese Muslim, kalau menikah nanti, apakah kalian akan menggunakan adat islam China saja atau kombinasi dengan tradisional?

 

 

Yuk, share pengalaman kalian atau angan-angan kalian di kolom komen.

China oh China tags: Islam di China / Islamic Chinese Wedding / Pernikahan muslim China

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

logo atas

Recent Tweet

Loading Tweets ...

Previous Participants

© 2016 Company. All rights reserved
  • Home
    • Mengenal Pendiri
  • Profil
  • Services
    • Kuliah Joint Degree 2+2 ke Nanjing Xiaozhuang University
    • Kursus Mandarin Offline di Jogja
  • Testimonials
  • Contact Us
  • Cerita Sophie
  • Visa